Aloha Sobat Sajian Kira :D! Hari ini kami mau ajak sobat sekalian untuk keliling Indonesia secara virtual. Kali ini kami akan mengunjungi 5 perpustakaan unik yang bikin betah dikunjungi. Artikel ini sebagai bentuk dukungan pada Hari Kunjungan Perpustakan Nasional :D!
Eits, sebelumnya kami bisikin dulu nih sejarah singkat tentang Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional ini, yuk :D
1. Sejarah Singkat Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional
Sejarah mencatat bahwa hari ini dicetuskan oleh Presiden Soeharto pada masa kepemimpinannya. Hal ini dilakukan melalui pembuatan Ketetapan Presiden yang dilayangkan kepada Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), tertuang dalam surat nomor 020/A1/VIII/1995 pada 11 Agustus 1995.
Isinya adalah berupa usulan pencanangan hari kunjungan perpustakaan yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 September 1995. Presiden Soeharto kala itu memiliki harapan tinggi akan ketetapan yang diambilnya ini. Beliau berpendapat bahwa kelak akan memberikan dampak positif terutama bagi aktivis intelektual di Indonesia. Ada lagi manfaat lain yang kelak akan dirasakan para masyarakat yakni menyebarnya budaya membaca pada generasi anak muda di Indonesia.
2. 5 Perpustakaan Unik yang Bikin Betah Dikunjungi
Masih dalam rangka Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional, kami mau kasih wishlist yang mungkin bisa digunakan bagi yang ingin berjalan-jalan asyik di tengah tumpukan buku sambil menikmati desain interior maupun eksterior bangunan.
a. Perpustakaan Nasional RI
Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ini terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta Pusat. Gedung dengan total lantai 27 dan tinggi total bangunannya mencapai 126,3 meteran ini dikenal sebagai gedung perpustakaan tertinggi di dunia lho.
Lokasinya berhadapan langsung dengan Monas dan tidak jauh dari halte Transjakarta. Pengguna perpustakaan ini tak hanya diperuntukan bagi pelajar dan mahasiswa saja, tapi juga untuk semua kalangan, umum. Bahkan di dalam gedung juga ada fasilitas layanan untuk anak-anak, disabilitas, dan juga lansia lho.
Untuk koleksi bukunya lengkap di sini, bahkan juga ada naskah kuno, layanan multimedia, audiovisual, buku-buku langka, koleksi mancanegara, ragam pameran, dan masih banyak lagi.
Koleksi Naskah Kuno Perpustakaan Nasional tercatat sebagai Memory Of The World (MoW) UNESCO yaitu Ila Galigo, Naskah Panji, Babad Diponegoro, Kitab Negarakertagama. Naskah ini bisa dilihat di Layanan Koleksi Naskah Nusantara.
Untuk buku, Perpusnas telah menyimpan ribuan buku. Bisa juga dilihat rinciannya dari katalog online, tercatat ada sekitar 921.203 judul buku. Ini baru berupa buku fisik. Selain itu juga terdapat kurang lebih 1,5 juta artikel digital yang bisa diakses oleh para mahasiswa yang membutuhkan sebagai media pembelajaran.
Bagi yang ingin mengadakan acara diskusi tentang edukasi, seminar, dan kegiatan publik bisa mengadakannya di Perpusnas juga lho, gratis pula. Karena di sini terdapat auditorium yang bisa menampung sebanyak 200an orang, atau juga ada ruang serbaguna berkapasitas 300an orang, serta terdapat mini theatre yang bisa digunakan dengan berkapasitas 35an orang.
Nah agar bisa memanfaatkan ruangan ini, bisa langsung menghubungi pihak perpustakaan langsung untuk memesan tempat, melihat ketersediaan, dan keperluan lain yang mungkin para penyelenggara butuhkan bila dari pihak perpusnas bisa menyediakan.
b. Perpustakaan Soeman HS
Perpustakaan termegah di wilayah Kota Riau ini diresmikan pada tahun 2008 oleh Wakil Presiden pada masa itu Bapak Jusuf Kalla dan saat ini dikelola oleh Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau. Perpustakaan ini berdiri di lahan bekas kantor DPRD Kota Pekanbaru. Bangunannya memang dibuat dengan konsep tembus pandang, mengusung perpaduan arsitektur budaya Melayu modern dan arsitektur khas Islam. Hal ini terbukti saat melihat arstektur gedung dari luar, tampak seperti meja kecil yang biasa digunakan sebagai wadah membaca kitab suci Al Qur’an. Tepat sekali dengan demografis masyarakat yang ada di kota Pekanbaru, yakni Melayu Riau yang kental dengan agama Islam.
Bangunan ini juga sebagai salah satu mega proyek yang diwujudkan oleh pemerintah Riau, berdiri megah di jantung kota Pekanbaru. Gedung ini diberi nama resmi sebagai Perpustakaan Soeman H.S dan dinobatkan juga sebagai gedung perpustakaan terbaik yang ada di kawasan ASEAN.
Perlu diketahui bahwa nama ‘Soeman H.S’ ini diambil karena beliau merupakan sosok pejuang dan juga pendidik yang sangat dihormati oleh masyarakat di Provinsi Riau, sangat berjasa bagi kemajuan daerah ini.
Gedung ini selain menyuguhkan buku-buku sebagai wisata edukasi juga mengandung unsur sejarah lho. Di perpustakaan ini terdapat sekitar lebih dari 200an ribu eksemplar buku berasal dari beragam bidang ilmu pengetahuan. Mulai dari buku pendidikan, untuk mahasiswa, untuk pelajar, umum dan buku untuk anak-anak juga tersedia.
c. Bima Microlibrary
Gedung Bima Microlibrary ini berdiri sejak tahun 2016 dan terletak di Taman Bima, Taman Bima, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Hal uniknya terdapat pada sisi luar bangunan, terdapat bekas kotak es krim yang sudah didaur ulang lalu disusun membentuk sebuah kode yang artinya ‘buku adalah jendela dunia’.
Perpustakaan ini dibuat oleh firma arsitektur SHAU Architecture & Urbanism, proyek yang dipimpin oleh Florian Heinzelmann dan Daliana Suryawinata. Mereka memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran lingkungan masyarakat secara sekaligus.
Pembuatan gedung ini telah berhasil memenangkan Aga Khan Award 2019 dalam kategori arsitektur terpilih. Bangunan ini juga telah memenangkan pengharagaan di tahun sebelumnya yakni Penghargaan Komunitas Arsitektur Dunia putaran ke-23 dalam Proyek Arsitektur Terealisasikan Pemenang Penghargaan pada 2016 dan Penghargaan Architizer A+ sebagai Pemenang Juri dan Pemenang Populer dalam kategori Architecture+Community pada 2017
d. Perpustakaan Universitas Indonesia
Terletak di jajaran gedung kampus Universitas Indonesia, Depok, Jakarta Pusat. Perpustakaan ini juga diklaim sebagai gedung perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara karena memiliki luas 2,5 hektare dengan 8 lantai dan luas bangunan 33.000 meter persegi. Diresmikan pada tanggal 13 Mei 2011.
Gedung ini juga dikenal sebagai Crystal of Knowledge dengan konsep bangunan green campus yang berorientasi pada pemanfatan lahan hijau sebagai penopang kokoh di sekeliling gedung.
Perpustakaan ini memiliki kurang lebih 3-5 juta judul buku, dilengkapi dengan ruang baca asyik, ada 100 silent room bagi dosen dan mahasiswa, taman, restoran, bank, serta toko buku. Perpustakaan ini diperkirakan mampu menampung sekitar 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau 20.000 pengunjung per hari.
Sebagian kebutuhan energi perpustakaan ini dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya, Hal ini sesuai dengan konsep awal waktu pembangunan, mendukung konsep sistem Eco Living dan Green. Serta mendukung sistem biopori yang diaplikasikan pada beberpa bagian lahan bangunan yang ditanami rumput dan rimbun pepohonan.
e. Perpustakaan Universitas Malahayati
Bangunan ini didirikan pada tahun 1993 di dalam lingkungan kampus Universitas Malahayati, Bandar Lampung. Perpustakaan ini dirancang layaknya berada di pinggir sungai.
Di dalamnya memang terdapat sungai buatan selebar 1,5 meter yang berisi ikan mas yang mengelilingi rak-rak buku serta terdapat miniatur rumah adat dengan meja panjang di dalamnya untuk pengunjung gunakan dalam menikmati buku dan suasana hening seperti di pedesaan. Deretan miniatur rumah adat inilah yang menjadi cikal-bakal penyebutan Perpustakaan Universitas Malahayati sebagai Perpustakaan Terpanjang di Indonesia. Sebab tidak ada perpustakaan lain yang menempatkan miniatur rumah adat di dalamnya.
Miniatur rumah adat ini dibentuk benar-benar dari ujung Sabang hingga Marauke lengkap dengan penjelasan nama rumah adat tersebut. Di dalam anjungan rumah adat ini pula, juga terdapat fasilitas mesin pendingin, ruangan berkarpet dengan set meja dan kursi berpapan tulis, serupa ruang rapat yang dapat menampung hingga 25 orang.
3. Penutup
Membaca itu merupakan kegiatan yang meningkatkan daya pikir seseorang. Terkadang kegiatan membaca ini sering diartikan sebagai hal yang membosankan. Dengan melihat 5 perpustakaan unik yang bikin betah dikunjungi tersebut semoga membantu menaikkan mood untuk tetap stay di perpustakaan ya.
Oya, apa ada perpustakaan lain yang bisa dijadikan rekomendasi dan masuk wishlist tempat untuk dikunjungi? Jika ada bisa drop komentar di bawah ya :D.
Sumber :
https://www.kompas.tv/article/211484/5-perpustakaan-unik-di-indonesia-baca-buku-jadi-makin-asyik
https://tirto.id/hari-kunjung-perpustakaan-14-september-2021-sejarah-dan-tujuan-gjsi
https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4906398/7-fakta-perpustakaan-nasional-indonesia-yang-harus-kamu-tahu
https://travelingyuk.com/perpustakaan-soeman-h-s/289373
https://www.archdaily.com/790591/bima-microlibrary-shau-bandung
http://hecalibrary.blogspot.com/2016/10/perpustakaan-universitas-indonesia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Microlibrary_Bima
https://kumparan.com/lampunggeh/perpustakaan-terpanjang-ini-adanya-di-lampung-lho-1550582037937636872
https://www.sintiaastarina.com/perpustakaan-nasional-ri/
Instagram.com/perpusnas.go.id
Pengen ke perpusnas
ReplyDeleteSemoga abusa berkunjung kesana ^^
ReplyDelete