Sering membaca naskah fiksi akan menambah amunisi diksi. Sumbernya bisa diambil dari cerpen, puisi, atau naskah prosa lainnya. Bisa pula ditemukan media cetak atau di platform tertentu. Saking banyaknya naskah fiksi yang tersebar di mana-mana, para calon pembaca semakin memperhitungkan keterkatarikan untuk mengambil naskah yang akan dibaca. Nah biasanya hal pertama yang menarik perhatian bagi para pembca dalam mencari atau membaca naskah fiksi adalah judul. Yak, judul yang dikemas dengan menarik oleh penulis mampu mengundang rasa penasaran sehingga si calon pembaca mau mengeskekusi calon bacaan di depan matanya.
Nah, Cerpen Dari Gunuang Omeh, ke Jalan Lain di Moskow, Menuju Hukuman Mati di Kediri yang ditulis oleh Heru Sang Amurwabumi ini mampu menarik minat pembaca seperti kami ini. Judul panjang bukan masalah selama ada satu tali keterikatan untuk lanjut membaca sampai akhir.
Hal pertama yang terbesit saat memilih membaca dan memberikan opini Opini cerpen Dari Gunuang Omeh, ke Jalan Lain di Moskow, Menuju Hukuman Mati di Kediri adalah judul yang unik membuat kami langsung menebak bahwa cerita ini berlatar di sebuah tempat peperangan. Salah satu tema yang kami sukai untuk dibaca. Dan betul saja.
Cerpen Dari Gunuang Omeh, ke Jalan Lain di Moskow, Menuju Hukuman Mati di Kediri ini mengambil latar di 2 tempat yakni di Gunung Wilis dan Markas militer. Gunung Wilis sendiri merupakan setting latar utama terjadi, sehingga tak heran akan sering ditemukan latar pegunungan dan pemandangan. Markas militer merupakan latar kedua sebagai penunjang lakon utama yang tentunya seorang anggota militer yang diceritakan berpangakt sersan. Tokoh utama mendapat amanah dari atasannya untuk mencari seorang buronan negara yang tinggal di Gunung Wilis.
Nah, cuplikan ceritanya sedikit saja ya, bisa kunjungu di akun ODOP untuk lebih lengkapnya, ehe.
Menurut kami, cerpen ini patut banget dibaca sampai habis, selain karena setting yang mengingatkan pada zaman penjajahan Belanda juga karena diksinya yang indah. Kami terbawa suasana, ketegangan dalam tiap larik ceritanya. Meski pada larik awal-awal pembaca akan dibingungan pada dua poin of view atau sudut pandang, tapi di akhir cerita para pembaca menjadi paham mengapa penulis menggunakan sudut pandang demikian.
Moral value atau pesan moral yang diungkapkan di cerpen Gunuang Omeh, ke Jalan Lain di Moskow, Menuju Hukuman Mati di Kediri ini cukup menarik selain tentunya para anggota militer yang wajib mentaati peritah komandan, ada pesan lain yang ingin disampaikan si penulis pada para pembacanya. Apa itu? Silakan baca sendiri ya, biar semakin penasaran. Yang jelas saat membaca dari line pertama hingga terakhir, para pembaca akan disuguhkan ketegangan yang memukau.
Selamat membaca cerpen Gunuang Omeh, ke Jalan Lain di Moskow, Menuju Hukuman Mati di Kediri :D
Sumber :
https://www.ngodop.com/2021/08/dari-gunuang-omeh-ke-jalan-lain-di.html
Post a Comment
Post a Comment